RAMNews.id– Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo tinjau lokasi jalan rusak yang saat ini tengah diperbaiki, guna melancarkan aktivitas lalu lalang mobil truk angkutan batu bara dan angkutan lainnya.
Diketahui, akibat jalan rusak di sejumlah titik di Jambi, banyak mobil truk angkutan batu bara memperlambat laju kendaraan. Bukan hanya penyebab jalan yang rusak, penyebab kemacetan itu juga dikarenakan mobil truk angkutan batu bara yang mengalami patah as roda dan juga sopir truk batu bara yang tertidur.
Peninjauan jalan rusak yang dilakukan oleh Kapolda Jambi turut didampingi oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi Kombes Pol Dhafi, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jambi Kombes Pol Christian Tory, dan juga sejumlah personil lainnya.
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melalui Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi Kombes Pol Dhafi mengatakan, pihaknya melakukan peninjauan jalan yang tengah diperbaiki hanya untuk melihat sejauh mana pekerjaan perbaikan jalan.
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi menyebutkan akibat jalan yang rusak itu penyebab kemacetan dalam beberapa hari belakangan ini.
“Jadi kita hanya ingin mengetahui sudah sejauh mana pekerjaannya. Tadi waktu kita lihat pekerjaannya itu baru 35% dari keseluruhan,”katanya, Rabu (12/10/2022).
Ia menyampaikan, terdapat tiga titik mulai dari Simpang Acay, Lingkar Selatan, belakang bandara hingga Simpang Gado-gado.
Selain meninjau lokasi jalan yang tengah diperbaiki, pihaknya langsung menuju ke Pelabuhan Talang duku, pihaknya hanya ingin melihat sejauh mana daya tampung Pelabuhan Talang duku untuk bisa menerima kapasitas batu bara dalam satu harinya.
“Karena memang yang biasanya beroperasional, dari data yang kita terima melalui Dinas Perhubungan dalam satu hari bisa mencapai 7000 unit kendaraan yang keluar dari seluruh mulut tambang menuju ke Pelabuhan Talang duku,”katanya.
Lebih lanjut, pihaknya langsung menuju ke Pelabuhan Talang duku hanya ingin melihat dan mengetahui daya tampung Pelabuhan Talang duku untuk menampung seluruh angkutan batu bara, sehingga batu bara itu bisa dipindahkan ke lokasi yang nantinya akan dibawa melalui kapal tongkang.
“Tadi kami sudah koordinasi dengan KSOP dan juga beberapa manajemen Pelabuhan yang bisa melakukan bongkar muat. Ternyata disana ada 21 lokasi, dibawah perhubungan laut itu hanya satu kalau tidak salah, dan yang lainnya itu punya pihak swasta semua,”sebutnya.
Sementara, 21 lokasi itu masih dilakukan pendataan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi, untuk mengetahui berapa jumlahnya.
“Tapi kalau secara keseluruhan kita melihat antrean panjangnya kendaraan, mulai dari pelabuhan sampai memanjang ke Simpang Sijenjang, kemudian Simpang Gado-gado hingga Simpang Acay tidak terputus, kita secara umum melihat bahwasanya daya tampung tidak memadai, tidak akan mencapai 7000 tapi, data itu nanti akan kita terima,”jelasnya.
Dikatakan Dhafi, saat ini pihak Ditreskrimsus Polda Jambi tengah mendalami berapa yang bisa ditampung dalam satu harinya oleh Pelabuhan Talang duku, sehingga hal itu bisa menjadi acuan dari pada Dirjen Minerba terkait dengan kapasitas tonase atau banyaknya kendaraan angkutan batu bara yang bisa keluar dari mulut tambang dalam satu harinya.
“Jangan sampai nanti dalam satu hari bisa menampung 7000 , disana hanya bisa menampung misalnya 3000. Berarti sisanya itu 4000, sisanya ini bisa menimbulkan kemacetan, dan inilah yang parkir sembarangan dan menutup ruas jalan atau badan jalan yang berakses langsung ke pasar, kepertigaan jalan, ke sekolah dan akses ke perkantoran, inilah yang menjadi permasalahan,”ungkapnya.
Ia berharap, jika semua datanya sudah valid akan diselaraskan berapa banyak daya tampung Pelabuhan Talang duku dalam satu harinya, dan juga dalam satu harinya itu berapa yang bisa keluar dari mulut tambang.
“Kalau itu sudah terjalin mudah-mudahan antrean tidak ada dan juga faktor kemacetan, kecelakaan bisa ditekan dan juga tentunya masyarakat lebih nyaman dijalan tidak terjadi antrean,”tandasnya.
Discussion about this post